ADS

Pbb Karenanya Merespon Keras Perkara Opm, Indonesia Kena 'Hantaman' Telak!


Juru bicara OHCHR, Ravina Shamdasani (sumber: https://www.northwestern.edu)


Tak dipungkiri pembantaian yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) terhadap puluhan pekerja jalan trans Papua telah menyedot perhatian dunia.

Berbagai negara mengecam agresi separatisme ini dan mendesak pemerintah Indonesia untuk melaksanakan pemeriksaan lebih lanjut dan menyeret para pelaku ke meja hijau untuk diadili.

Salah satu forum internasional, Komisi Tinggi Hak Asasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (OHCHR) juga mengamati insiden berdarah yang terjadi di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua Barat yang terjadi pada 2 Desember silam.

Juru bicara OHCHR, Ravina Shamdasani 'menghantam' pemerintah Indonesia dengan menyatakan bahwa insiden ini tak sanggup diterima dan menganggap pemerintah Indonesia telah lalai menangani akar permasalahan di Papua.



Anggota OPM (sumber: https://chirpstory.com)


Menurutnya, pemerintah Indonesia kurang menanggapi keluhan masyarakat Papua sehingga pada pada balasannya akan memunculkan ketidakpuasan yang mendorong mereka main hakim sendiri semoga suaranya didengar.

Hal ini menurutnya telah terjadi secara bebuyutan pada masyarakat lapisan bawah yang ada di Papua.

Hal ini diperparah dengan pembangunan yang tak melibatkan orang Papua untuk berkonsultasi dan berkoordinasi dalam setiap pengambilan keputusan penting.

BACA JUGA : Papua Bergolak: Warga Balingga Diungsikan, Aparat Buru OPM Sampai Sarangnya! Langgar HAM?

Pembangunan menyerupai ini menurutnya tak akan bisa menuntaskan duduk masalah yang bersama-sama dan gagal meningkatkan kesejahteraan orang-orang Papua.

Pihak abnormal menyerupai OHCHR ini bisa saja bericara menyerupai itu namun mereka alpa dengan situasi bersama-sama yang ada di Papua.

Mereka nampak menutup mata dengan bukti yang telah mengatakan bahwa adanya keterlibatan pihak abnormal dibalik gerakan separatis di Papua.


Ilustrasi pasukan Australia (sumber: http://jogja.tribunnews.com)


Kita tentunya masih ingat insiden penangkapan biro abnormal Australia didekat perbatasan PNG pada Pada 1984 silam.

Kala itu Kopassus berhasil membongkar jaringan penyelundupan senjata canggih oleh biro Australia untuk pemberontak OPM.

Kala itu Australia aib berat sekaligus kebakaran jenggot, tak menyangka biro mereka berhasil ditangkap di kawasan PNG, jauh diluar wilayah RI.

Bila memang ingin mencari akar permasalahan papua, mereka harusnya mempertimbangkan faktor efek dari pihak abnormal ini.

Bahkan jikalau perlu, mereka melaksanakan pemeriksaan lebih lanjut mengenai keterlibatan pihak abnormal yang buktinya sudah jelas-jelas di depan mata! kau setuju?

Baca Sumber

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

ADS