ADS

Indonesia Melawan Balik: Kemenlu Ri Siap 'Hantam' Pihak Dari Australia!

Prajurit Tentara Nasional Indonesia (sumber: https://www.cnnindonesia.com)

Pernyataan berbau provokasi yang dikeluarkan oleh media Australia, The Saturday Paper telah menciptakan Indonesia bereaksi keras. Wajar saja, media aneh tersebut secara terang-terangan telah menuduh Tentara Nasional Indonesia melaksanakan serangkaian serangan kimia dalam upaya memburu kelompok separatis OPM pimpinan Egianus Kogoya yang beberapa ketika lalu, telah melaksanakan pembantaian keji terhadap 19 orang rakyat sipil yang bekerja membangun jalan trans Papua.

Dalam laporannya, The Saturday Paper mengklaim Tentara Nasional Indonesia telah memakai bom fosfor yang populer sebagai bom pembakar. Media Australia tersebut bahkan memperkuat klaimnya dengan memperlihatkan beberapa foto luka bakar warga Papua yang berdasarkan mereka diakibatkan oleh serangan bom fosfor TNI.


Ilustrasi bom fosfor (sumber: https://tirto.id)

Sekedar Informasi, bom fosfor mempunyai dampak yang sangat merusak dan menyakitkan dan bila hingga terkena manusia, maka bom tersebut akan terserap oleh badan sehingga bisa menciptakan luka bakar ekstrim yang bisa mencapai tulang. Bahkan bagi korban yang terpapar dalam jumlah yang besar, fosfor sanggup menyebabkan kematian.

BACA JUGA : Posisi OPM Terdesak! Pentolan OPM "Memelas" Kepada Presiden Jokowi, Begini Permintaannya

Indonesia tentu saja eksklusif membantah klaim sepihak dari media Australia ini. Jika benar Tentara Nasional Indonesia memakai bom fosfor, maka masyarakat dan mahkluk hidup yang berada di wilayah tersebut, pastinya akan menderita luka bakar yang hebat.

Namun fakta tersebut tak ditemukan di lapangan. Tentara Nasional Indonesia juga telah menegaskan bahwa pihaknya takkan pernah dan takkan mau memiliki, apalagi hingga memakai senjata kimia pembunuh massal, termasuk bom fosfor.


Menlu RI, Retno Marsudi (sumber: https://www.jpnn.com)

Kementerian Luar Negeri Indonesia lewat akun Twitter (22/12/2018) @Kemlu_RI bahkan bereaksi keras dan menyebut bahwa klaim The Saturday Paper tersebut tidak berdasar, tidak faktual dan menyesatkan.

Kemenlu menegaskan bahwa Indonesia tidak mempunyai senjata kimia dan hal tersebut sesuai dengan Lampiran I Konvensi Senjata Kimia yang telah dikukuhkan lewat sedikitnya 19 inspeksi OPCW semenjak tahun 2004.

Baca Juga : Cerita Ada yang Klaim Soal Natuna, Jokowi: Kalau Mau Ajak Berantem, Ya Kita Ramai-ramai

Kemenlu menganggap laporan yang disampaikan oleh media Australia tersebut telah 'menyepelekan' dilema sebenarnya di Papua, ialah pembunuhan terhadap 19 warga sipil yang bekerja membangun jalan trans Papua oleh kelompok separatis OPM. Kemenlu juga menyatakan pihak Indonesia akan mengambil langkah tegas untuk 'melawan' tuduhan The Saturday Paper.


Kelompok OPM (sumber: http://ssambom.blogspot.com)

Sikap tegas ibarat ini wajib ditempuh oleh pemerintah Indonesia untuk 'melawan' klaim media Australia dan meyakinkan dunia bahwa Tentara Nasional Indonesia tidak pernah mempunyai apalagi memakai senjata pemusnah massal ibarat bom fosfor.

Indonesia juga harus berani mengambil langkah lebih jauh ibarat mendesak Pemerintah Australia untuk menekan The Saturday Paper semoga segera menarik laporannya dan meminta maaf kepada Indonesia, ataupun melayangkan somasi hukum.

Hal tersebut tentunya akan memberi efek gentar tersendiri sekaligus menjadi peringatan keras bagi pihak dan media aneh yang lain sesungguhnya pemerintah RI tak akan segan-segan 'menghantam' balik siapapun yang nekat memojokkan Indonesia dan memperlihatkan derma terhadap OPM! kau setuju?

Sumber:

dunia.tempo.co/read/1157933/media-australia-sebut-militer-indonesia-pakai-bom-fosfor-di-papua/full&view=ok

nasional.tempo.co/read/1157996/tni-bantah-gunakan-bom-fosfor-di-papua/full&view=ok

twitter.com/Kemlu_RI



baca sumber

Subscribe to receive free email updates:

ADS