ADS

Cerita Ada Yang Klaim Soal Natuna, Jokowi: Jika Mau Ajak Berantem, Ya Kita Ramai-Ramai

Presiden Jokowi

TRIBUN-BALI.COM, BANGKALAN - Calon presiden petahana Joko Widodo bercerita pengalamannya sebagai Presiden RI beberapa tahun lalu, ketika harus naik Kapal perang ketika ada klaim terkait Pulau Natuna.

Melansir dari laman Kompas.com, capres petahana tersebut menyampaikan perilaku tegasnya dan tak mau berkompromi terhadap agresi klaim sepihak negara lain terhadap zona ekslusif ekonomi (ZEE) wilayah Natuna.

"Waktu ada klaim Pulau Natuna itu masuk Laut China Selatan, saya panas, saya bawa Kapal perang ke Natuna," kata Jokowi ketika berpidato dalam program Deklarasi Akbar Ulama Madura Bangkalan, Rabu (19/12/2018), di Gedung Serba Guna Rato Ebuh, Bangkalan, Jatim, ibarat dikutip Antara.

Jokowi mengatakan, ketika itu beliau ingin menyampaikan Natuna merupakan wilayah teritorial Indonesia.

Terlebih bahwa sekitar 169.000 penduduk yang seluruhnya WNI menempati wilayah tersebut.

"Saya sampaikan Natuna itu di kawasan teritorial Indonesia. Karena penduduk Natuna itu 169.000 penduduk Indonesia," ungkapnya.

Ia menekankan, siapapun yang menentang hal itu, maka Pemerintah RI siap menghadapinya.

Baca Juga : Indonesia Melawan Balik: Kemenlu RI Siap 'Hantam' Pihak Dari Australia!

"Kalau mau ajak berantem, ya kita ramai-ramai, jikalau ada yang macam-macam," ucapnya.

Sebelumnya pada program yang sama, Yenny Wahid menilai, Jokowi sebagai sosok yang meskipun kurus, tetapi mempunyai mental yang sangat kuat.

"Ada seorang pria kurus menaiki kapal perang, kapal itu mengarungi Natuna. Apa yang dilakukan pria itu? Dia mengambil air wudhu di Samudera yang luas. Maknanya apa? Tekad dari pemimpin Indonesia untuk menegakkan teritorial bangsa kita," paparnya.

Bahkan ketika terjadi persengketaan dengan Tiongkok terkait klaim perairan Natuna, ketika negara lain hanya mengirimkan "lawyer" ke pengadilan internasional, kata Yenny, justru berbeda dengan yang dilakukan Jokowi.

"Tapi tidak, pria kurus ini. Dia bermaklumat bahwa Indonesia itu negara berdaulat," kata Yenny.

Pada kesempatan itu, Jokowi hadir dalam program Deklarasi Ulama Madura untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf yang diselenggarakan atas derma Yenny Wahid melalui Konsorsium Kader Gusdur.


Baca Sumber

Subscribe to receive free email updates:

ADS