Dandim 0722/Kudus Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo dikala menduduki kotak bunyi Pemilu 2019, Senin (17/12/2018).
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga mencoba sejauh mana kualitas kekuatan kotak yang konon bisa menampung beban lebih dari 80 kilogram.
“Jadi ini terbuat dari kertas duplex, bukan dari kardus,” kata Ketua KPU Kudus Naily Syarifah.
Untuk menerangkan sejauh mana kekuatannya, risikonya KPU Kudus membuktikannya dengan menduduki kotak suara. Kali pertama Naily menduduki kotak, lalu kotak diangkat oleh dua orang. Kotak tidak rusak atau jebol.
Pada kesempatan selanjutnya, Dandim 0722/Kudus Sentot Dwi Purnomo mencoba menerangkan kekuatan kotak suara.
Kotak bunyi dibalik dengan alasan yang menjadi referensi beban yaitu pecahan bawah.
Dia menduduki hingga bangun di atas kotak suara. Tidak terjadi apa-papa pada kotak suara.
Kemudian ia mencoba kembali dengan mendudukinya sembari mengangkat kedua kakinya. Kali ini pecahan bawah kotak bunyi ternyata jebol.
Bagian bawah kotak bunyi tidak besar lengan berkuasa menahan beban berat tubuh Dandim. Penyebabnya yaitu pecahan samping kotak yang terikat tali jebol. Bagian samping itu terikat tali plastik sehingga terhubung dengan pecahan bawah kotak.
“Tapi nanti bila untuk kertas bunyi yang ditaruh di sini (di dalam kotak) tidak akan hingga jebol, alasannya yakni di setiap TPS nanti kertas bunyi yang masuk berat maksimal sekitar 3 kilogram,” kata Naily.
“Kalau pendistribusian, surat bunyi akan ditaruh di dalam kotak suara. Surat bunyi sebelumnya ditaruh di dalam plastik lalu dimaukkan ke kotak suara. Sementara kotak bunyi juga akan ditaruh dibungkus plastik lagi,” tambah dia
Saat terkena air, lanjut Naily, kotak akan tetap aman. Sebab kotak terbuat dari materi kedap air. Dia memastikan surat bunyi yang ada di dalamnya pun akan tetap aman.
“Tapi bila sengaja dicelup ke dalam air ya tetap rusak,” katanya.
Pengamanan
Dalam pertemuan itu, juga dibahas soal pengamanan Pemilu 2019. Kodim 0722/Kudus menyiapkan sekitar 500 personel untuk pengamanan pelaksanaan Pemilu 2019. Selain itu, terdapat juga personel Kepolisian juga Linmas yang ikut dalam pengamanan pesta demokrasi.
“Kami siapkan sekitar 500 personel. Nanti juga ada pegawanegeri dari kepolisian serta Linmas,” kata Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo.
Saat ditanya, apakah personel yang ditugaskan nanti dilengkapi senjata, Sentot belum bisa memastikan. Sebab, pengamanan lengkap dengan senjata yaitu untuk situasi genting. Sedangkan di Kudus, hingga dikala ini masih terbilang kondusif. Belum ada indikasi akan terjadinya konflik akhir Pemilu 2019.
“Kudus itu aman, masyarakatnya sudah cukup remaja dalam berdemokrasi,” tuturnya.
Termasuk, lanjut Sentot, pengamanan juga dilakukan dikala pendistribusian logistik Pemilu. Dia berharap, penyelenggaraan Pemilu di Kota Kretek berjalan lancar tanpa ada hambatan berarti. (*)
baca sumber