ADS

Perang Huawei, Bahayakan Dunia!

H. Bambang Eka Wijaya. (Foto: Dok/Lampost.co)

GURU besar pembangunan berkelanjutan Universitas Columbia, AS, Jeffrey D. Sachs, menyampaikan kepada CNN (12/12/2018) bahwa penangkapan bos Huawei oleh Kanada atas seruan AS membahayakan perdamaian dunia. Kalau pebisnis Tiongkok dapat ditangkap di perjalanan oleh Kanada, pebisnis AS juga dapat ditangkap negara mana saja kapan saja.

Sachs tidak omong kosong. Ludahnya belum kering, dunia sudah digemparkan oleh penangkapan mantan diplomat Kanada oleh Tiongkok. Alasan penangkapannya juga tak jelas, menyerupai tak jelasnya ketika penangkapan kepala pejabat keuangan (CFO) Huawei Sabrina Meng Wanzhou awal Desember di Vancouver, Kanada. Ia ditangkap ketika transit dalam perjalanan dari Hong Kong ke Meksiko.

Belakangan diwartakan kasusnya ketika Meng berjulukan Cathy Meng menjadi sekretaris di Skycom (2007-2009), yang salah satu pemegang sahamnya perusahaan administrasi yang dikontrol Huawei. Jika perusahaan tersebut dituduh melanggar hukuman AS terhadap Iran, Sachs menuding adanya diskriminasi. Banyak perusahaan lain yang juga melanggar, cuma dieksekusi denda. Tak satu pun yang pejabatnya diculik dari pesawat.

Contohnya, JP Morgan Chase dieksekusi denda 88,3 juta dolar AS. Selain JP Morgan, Sachs menyebut banyak perusahaan yang bernasib sama: Banco do Brasil, Bank of Amerika, Bank of Guam, Bank of Moscow, Bank of Tokyo Mitsubishi, Barclays, BNP Paribas, dan banyak lainnya lagi. Tak satu pun CEO atau CFO perusahaan yang melanggar hukuman ditangkap dan ditahan.

Di sisi lain, Huawei menepis tuduhan sebagai pemegang saham Skycom. Huawei menyebut kekerabatan dengan Skycom hanya kolaborasi biasa.

Baca Juga : Kawat Diplomatik Uni Eropa Diretas

"Huawei telah membentuk sistem kepatuhan perdagangan yang sejalan degan praktik industri dan bianis kami di Iran sudah mematuhi semua aturan dan regulasi termasuk yang dibentuk oleh PBB. Kami juga meminta partner kami, menyerupai Skycom, untuk melaksanakan janji yang sama," terperinci Huawei dalam sebuah pernyataan. (detiknet, 9/12)

Tapi Huawei memang sudah usang diincar Trump. Agustus kemudian Trump mengeluarkan larangan instansi pemerintah memakai teknologi Huawei dan ZTE. Alasannya tak kepalang, dapat mengganggu keamanan nasional.

Sachs melihat kendala terhadap Huawei dan ZTE ini berdasar kenyataan, kedua perusahaan teknologi Tiongkok itu sudah memainkan sistem 5G. Ini dapat menjadi tendangan penalti ke gawang AS. Maka, sebelum bola masuk kotak penalti, lawan diganjal semoga orang dan bolanya tak dapat lewat. Permainan bernafsu jadi pilihan demi tak kalah.



Baca Sumber

Subscribe to receive free email updates:

ADS