ADS

Tegaskan Anies Tak Berkampanye, Gerindra: Itu Empat Jari, Simbol The Jakmania

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan ikut konvoi Persiija Jakarta Juara Liga 1 2018 di depan Plaza Sarinah, Jakarta, Sabtu (15/12/2018).

WARTA KOTA, GAMBIR - Wakil Ketua DPD Gerindra Syarif angkat bicara terkait Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang diduga berkampanye.

Pasalnya Anies mengacungkan simbol dua jari mirip sumbangan untuk Prabowo-Sandi pada program Konferensi Nasional Gerindra dalam rangka penguatan tim pemenangan Pemilihan Legislatig (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Senin (17/12/2018) kemarin.

Ia menilai Anies ketika itu tidak sedang berkampanye alasannya ialah mengacungkan empat jari yakni jempol dan telunjuk dari ajudan dan kirinya.

BACA JUGA : Salam Dua Jari, Anies Terancam Tiga Tahun Penjara

"Enggak, itu empat jari. Kalau kita kan cuma satu (tangan) dua jari, kalo pak Anies kan empat itu," ujar Syarif ketika ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (18/12/2018).

"Saya menyampaikan itu bukan simbol kampanye kita ini, harus dicatat Gerindra mengatakn ini bukan simbol kampanye kita," tegas Syarif.

Bahkan Syarif mengatakan, bahwa simbol yang ditujukan Anies ketika Konferensi ialah simbol The Jakmania.

"Gak masalah, kemarin di Jakmaniakampanye dong? Kok gak ada yang laporin," tanya Syarif.

Selain itu Syarif mengklaim terkait pidato Anies hanyalah meminta doa tanpa maksud mengajak masyarakat untuk menentukan Prabowo - Sandi.

BACA JUGA : Aksi Anies di Gerindra Bikin Celaka Gara-gara Salam Dua Jari, Ditegur Kemendagri

"Bukan (kampanye), itu doa. Saya bekas KPU jadi ngerti, yang namanya kampanye mengajak. Misalnya jangan lupa pilih Prabowo - Sandi, itu gres kampanye. Kalau gini (telunjuk dan jempol), itu The Jakmania.

Diketahui sebelumnya Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Soni Sumarsono menyampaikan perilaku Anies mengacungkan dua jari yang meyerupai simbol sumbangan Prabowo-Sandi ialah sebuah kesalahan.

Sebab Anies mengajukan surat permohonan ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dengan kapasitas sebagai tamu seruan saja, tidak untuk berkampanye.

"Kehadirannya tidak dalam posisi untuk kampanye sehingga tidak perlu cuti. Dalam hal ini, kesalahan lebih pada mengacungkan dua jari tanda kampanye Prabowo-Sandi, harusnya diam," ujar Soni.

Atas sikapnya yang menyalahi aturan, Kemendagri dalam waktu bersahabat akan menawarkan peringatan untuk Anies semoga dilain kesempatan dilarang menawarkan simbol sumbangan jikalau belum mengajukan surat cuti untuk berkampanye.

"Kemendagri akan memperingatkan saja, boleh hadir tapi lain kali dilarang menawarkan simbol dukungannya dengan angkat dua jari," kata Soni. (M16)



baca sumber

Subscribe to receive free email updates:

ADS