Presiden Joko Widodo ketika menghadiri Rakernas Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf di Hotel Empire Palace Surabaya, Jawa Timur, Minggu (28/10/2018).
"Kita siapapun baik itu caleg, parpol, baik itu dalam kontestasi pilpres, mari lah kita jaga ketenangan, kita jaga kesegaran dalam kita memasuki tahun politik ini," kata Jokowi kepada wartawan di Pekanbaru, Sabtu (15/12/2018).
"Jangan hingga ada yang memanas-manasi dengan cara yang tidak beradab, tidak beretika," tambah calon presiden nomor urut 01 di Pilpres 2019 ini.
Jokowi mengatakan, imbauan ini ia keluarkan untuk semua tim, semua partai, dan semua caleg yang berkontestasi dalam pemilu serentak dan Pilpres 2019.
"Harus saling menghargai dan menghormati, baik dalam bertutur kata, dalam pemasangan spanduk, dalam pemasangan baliho," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari menyebut, ada ribuan atribut yang dirusak dan diturunkan oleh orang tak dikenal.
Atribut itu masih terpasang hingga Jumat (14/12/2018) malam, namun sudah ditemukan dalam keadaan rusak pada Sabtu pagi ini.
Baca Juga : Rocky Gerung: Ngamuk kepada Baliho, Rezim Dungu
Demokrat sudah melapor ke Polresta Pekanbaru. SBY yang juga tengah berada di Pekanbaru mengecek eksklusif atribut Demokrat yang dirusak.
Presiden keenam RI itu mengaku hanya sanggup pasrah dan mengadu pada Allah atas apa yang terjadi. "Saya ini bukan capres. Saya tidak kompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi.
Saya sebagai pemimpin Partai Demokrat berikhtiar dengan cara yang baik dan amanah sesuai yang diatur konstitusi dan UU. Tapi ternyata ini yang kami dapatkan," kata dia.
Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, menegaskan pihaknya sama sekali tak terlibat perusakan bendera Partai Demokrat di Pekanbaru.
Ketua Umum Partai Demokrat SBY turun eksklusif ke Jalan Sudirman Pekanbaru, menyaksikan baliho bergambar dirinya dirusak, Sabtu (15/12/2018). banjarmasinpost.co.id
baca sumber