Capres Nomer Urut 02 Prabowo
Dalam kesempatan itu, Prabowo kembali menyebut tampang relawan Solo Raya. Menurutnya tampang-tampang relawan Solo Raya yakni tampang-tampang orang baik, tampang pejuang dalam memperjuangkan hak-hak nya sebagai warga negara untuk mendapat keadilan dan kesejahteraan dari negara.
"Ada juga kumpul tampang-tampang.. sopan, tampang-tampang...baik. Tampang-tampang pejuang, aku bukan menyinggung tapi ya kalian tampangnya memang begitu ya tampang baik," canda Prabowo di hadapan ratusan relawan Solo Raya di Hotel The Sunan, Solo, Jawa Tengah, dalam siaran persnya, Kamis (22/11) malam WIB.
Pada program tersebut, Prabowo juga menyambut baik puluhan purnawirawan yang masih semangat berjuang untuk membela bangsa dan negara dengan ikut bergabung bersama relawan untuk membuat keadilan dan kesejahteraan bersama. Karena itu, ia menyebut para prajurit-prajurit purnawirawan itu sebagai singa tua.
"Saya lihat ada pejuang pejuang purnawirawan, Ini yakni purnawirawan yang masih mau berjuang untuk membela bangsa dan negara," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, meski mereka sudah tua, bahkan mungkin giginya sudah ompong tapi semangatnya masih muda. Karena itu, ia sebut sebagai singa-singa tua. "Ada juga emak-emak yang paling semangat ini, tadi siang aku ngumpul bareng emak-emak di Jakarta. Dan emak-emak jikalau sudah bergerak itu sangat luar biasa," ujarnya.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra tersebut juga menceritakan bahwa pada ketika dirinya menulis beberapa buku, ia melihat banyak elite dan pejabat pemerintah di Jakarta yang membohongi rakyat. Karena itu, ia merasa tidak terima akan nasib bangsa Indonesia yang semakin usang semakin sulit untuk mendapat kesejahteraan dan keadilan.
Bahkan, kata Prabowo, kekayaan bangsa Indonesia dibawa pergi keluar negeri demi kepentingan sekelompok orang saja. Menurut Prabowo, dalam bukunya, dalam dialog-dialog dan dalam debat capres 2014, ia menyampaikan bahwa kekayaan Indonesia bocor keluar, tapi malah ia diejek dan dicemooh.
"Saudara saudara lebih mencicipi dari saya, bahwa ketika ini mencari pekerjaan kini sangat sulit, mendapat kerja juga upahnya juga sangat rendah. Bahkan ada sobat aku pemilik rumah sakit dongeng ke aku bahwa BPJS masih berhutang Rp 110 miliar," ujarnya.
baca sumber