ADS

Sejak Donald Trump Akui Yerusalem Ibukota Israel, Ribuan Warga Palestina Ditangkap

Menantu Trump dan Penasihat Senior Jared Kushner (R) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) berjabat tangan pada pembukaan kedutaan AS di Yerusalem pada 14 Mei 2018| Anadolu Agency

AKURAT.CO, Sejak 6 Desember 2017 atau tepatnya semenjak Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, otoritas Israel telah menangkap 5.600 warga Palestina. Sebagian besar penangkapan terjadi di Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza. Penangkapan ini bertepatan dengan hari di mana Trump mengumumkan keputusannya dan dilakukannya protes besar-besaran oleh warga Palestina.

Selama 50 tahun pendudukan militer di Tepi Barat -termasuk Yerusalem Timur- dan Jalur Gaza, Israel telah menahan sekitar 800.000 orang Palestina; termasuk perempuan dan anak-anak.

Pemerintahan Trump telah berulang kali mengakibatkan Palestina sebagai "sasaran" semenjak berkuasa di 2017.

Awal tahun ini Amerika Serikat menghentikan tunjangan dana ke UNRWA, organisasi PBB yang menangani urusan pengungsi Palestina, menutup Kantor PLO di Washington, dan telah berulang kali mencoba untuk meloloskan resolusi di PBB yang berisi kecaman atas perlawanan Palestina.

Baru-baru ini, rancangan resolusi tersebut dimentahkan dalam sidang umum Majelis PBB.

baca sumber

Subscribe to receive free email updates:

ADS